Kebangkitan Jasad dan Roh pada Hari Kiamat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Al-Fawaid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 10 Rabiuts Tsani 1447 H / 2 Oktober 2025 M.















Kajian Islam Tentang Kebangkitan Jasad dan Roh pada Hari Kiamat







Lanjutan pembahasan kita sebelumnya tentang renungan terhadap surah yang agung dalam Al-Qur’an, yaitu Surah Qaf. Dalam pembahasan ini, kita akan melihat bagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tentang permulaan ciptaan manusia dan hari kebangkitan, saat jasad dan roh manusia dibangkitkan untuk mendapatkan kenikmatan bagi orang-orang yang beriman, dan sebaliknya, azab bagi orang-orang yang durhaka, dengan rahmat, kebaikan, keadilan, serta hikmah Allah yang sempurna.







Renungkanlah dalam ayat ini, bagaimana Surah ini menunjukkan secara tegas bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala lah yang akan mengembalikan jasad ini, bukan jasad yang lain, yang akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Karena jasad inilah yang melakukan perbuatan baik di dunia, maka dialah yang akan mendapatkan balasan. Sebagaimana orang yang durhaka -na’udhu billah min dzalik- maka dialah yang akan mendapatkan balasan keburukan.







Jasad ini yang akan mendapatkan nikmat atau azab, sebagaimana roh yang beriman kepada Allah akan mendapatkan nikmat di sisi-Nya. Demikian pula roh yang kufur dan durhaka kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu roh itu sendiri, bukan yang lain.







Pemahaman yang menyimpang yang mengatakan bahwa roh yang diazab itu adalah roh lain yang diciptakan Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah keliru. Bagaimana mungkin Allah menciptakan roh yang lain, sementara roh yang ada pada jasad manusia di dunia inilah yang berbuat, beriman, atau durhaka kepada-Nya? Oleh karena itu, kenikmatan atau azab akan diberikan kepada roh yang sama, sesuai dengan amal perbuatan yang telah dilakukan di dunia ini.







Allah Maha Kuasa menciptakan roh yang ada, membangkitkan yang sudah ada, atau menciptakan yang lain. Tidak ada masalah dalam hal keyakinan ini. Namun, apa yang mereka sebutkan menunjukkan ketidaktahuan mereka tentang hari kebangkitan yang diberitakan oleh para nabi dan rasul dalam syariat mereka. Sebagaimana yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an, mereka meyakini bahwa tubuh atau jasad dan roh yang akan dibangkitkan untuk mendapatkan balasan kenikmatan atau azab pada hari kiamat nanti adalah jasad dan tubuh manusia itu sendiri yang digunakannya selama hidup di dunia.







Mereka menyangka bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala nanti akan menciptakan tubuh yang berbeda, yang berubah dari semua segi. Ini adalah persangkaan yang keliru. Mereka juga berpendapat bahwa roh hanyalah bagian dari tubuh, dan karena itu Allah akan menciptakan roh dan tubuh yang lain.







Pemahaman ini tidak sesuai dengan yang diberitakan dalam ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Hal ini adalah perkara yang disepakati oleh para nabi dan rasul ‘alaihimussalam.







Oleh karena itu, pemahaman yang menyimpang ini jelas dibatalkan oleh para nabi dan rasul ‘alaihimussalam yang diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengabarkan kepada umatnya tentang a...