Bersikap Ramah kepada Anak
Update: 2025-01-08
Description
Bersikap Ramah kepada Anak ini merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Fiqih Pendidikan Anak yang disampaikan oleh Ustadz Abdullah Zaen, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Senin, 06 Rajab 1446 H / 06 Januari 2025 M.
Kajian Tentang Bersikap Ramah kepada Anak
Bersikap ramah kepada anak sangat penting karena itulah yang diajarkan dalam Islam. Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang dan sikap lembut, termasuk kepada anak-anak. Mengapa demikian? Karena manfaat yang dihasilkan dari sikap ramah sangat banyak.
Salah satu manfaat bersikap ramah kepada anak adalah memunculkan kepercayaan diri pada diri mereka. Ketika orang tua atau guru bersikap ramah, anak akan merasa dihargai, diterima, dan dicintai. Jika seorang anak merasa dihargai dan dicintai, ia akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang kuat.
Kepercayaan diri ini sangat penting karena menjadi dasar bagi anak untuk menemukan dan mengembangkan bakat serta minatnya. Anak yang percaya diri akan berusaha maksimal untuk mengembangkan potensi dirinya. Oleh karena itu, orang tua tidak boleh terburu-buru menilai anak sebagai tidak berbakat atau pemalu hanya karena mereka terlihat pendiam atau kurang responsif.
Sebaliknya, introspeksi diri perlu dilakukan. Bisa jadi, sikap orang tua yang kurang ramah atau kurang memberikan apresiasi memengaruhi perilaku anak. Contohnya, ketika anak pulang ke rumah, ia tidak disambut dengan hangat. Ketika anak bercerita, orang tua sibuk dengan ponsel mereka. Jika anak tidak dihargai dalam kesehariannya, maka rasa minder atau tidak percaya diri bisa berkembang.
Namun, jika anak diperlakukan dengan ramah, dihargai, dan dicintai, ia akan merasa nyaman. Kondisi psikologis yang nyaman ini akan membuat anak lebih mudah menemukan bakat dan minatnya, lalu mengembangkannya secara maksimal.
Selain itu, sikap ramah dari orang tua juga membantu membangun hubungan yang hangat antara anak dan orang tua. Hubungan yang hangat ini akan membuat anak merasa nyaman untuk mencurahkan isi hatinya kepada orang tuanya.
Pentingnya Mendengarkan Curhat Anak
Mengapa perlu mendengarkan curhat anak? Jika anak memiliki perasaan atau pengalaman yang ingin ia ceritakan tetapi tidak mendapat tempat untuk mencurahkannya di rumah, ia akan mencari tempat lain. Kita tidak pernah tahu siapa yang akan ia temui di luar sana. Sangat mungkin ia bertemu dengan orang-orang yang memiliki pengaruh buruk.
Contoh nyata sering kita jumpai di jalanan. Ketika melewati lampu merah, sering terlihat anak-anak dengan rambut pirang dan gaya cukuran unik yang dikenal sebagai anak punk. Mereka makan, ngobrol, bahkan tidur di pinggir jalan atau emperan toko. Anak-anak seperti itu tentunya memiliki orang tua dan rumah, entah itu rumah sendiri atau kontrakan. Namun, mengapa mereka memilih menghabiskan waktu di jalanan bersama teman-teman yang baru dikenal beberapa hari, sementara orang tua mereka sudah mendampingi belasan tahun?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena anak-anak tersebut tidak mendapatkan sambutan hangat di rumah. Mereka segan atau bahkan takut untuk bercerita kepada orang tua karena kurangnya sikap ramah. Kebalikan dari ramah adalah dingin, dan kebalikan dari empati adalah tidak peduli. Banyak anak yang di rumahnya diperlakukan dengan kasar, dingin, atau diabaikan. Keberadaan mereka tidak dianggap, dan sering kali mereka mendengar kata-kata yang menyakitkan hati, seperti:“Anak ini tidak ada gunanya!
Comments
Top Podcasts
The Best New Comedy Podcast Right Now – June 2024The Best News Podcast Right Now – June 2024The Best New Business Podcast Right Now – June 2024The Best New Sports Podcast Right Now – June 2024The Best New True Crime Podcast Right Now – June 2024The Best New Joe Rogan Experience Podcast Right Now – June 20The Best New Dan Bongino Show Podcast Right Now – June 20The Best New Mark Levin Podcast – June 2024
In Channel