Takwa Sebagai Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Update: 2024-12-04
Description
Takwa Sebagai Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Al-Bayan Min Qashashil Qur’an. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 30 Jumadil Awal 1446 H / 2 Desember 2024 M.
Kajian sebelumnya: Saudara-Saudara Nabi Yusuf Meminta Izin Membawa Binyamin
Kajian Tentang Takwa Sebagai Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Pada pertemuan sebelumnya, kita membahas bagaimana Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam menahan adiknya, Binyamin, agar tidak pulang ke Kan’an. Saudara-saudara Nabi Yusuf tidak menyadari bahwa itu adalah rencana matang yang telah disusun oleh Nabi Yusuf. Akibatnya, saudara mereka yang paling tua memilih tidak pulang ke Kan’an karena mengingat janji kepada ayah mereka. Ia tinggal di Mesir, sementara saudara-saudara lainnya kembali ke Kan’an untuk menyampaikan kabar kepada ayah mereka tentang Binyamin yang tidak bisa pulang.
Di antara pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Yusuf adalah:
Takwa kepada Allah Sebagai Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat
Takwa kepada Allah merupakan sebab utama kebahagiaan, baik di dunia maupun di akhirat. Jika kita menginginkan kebahagiaan di dua negeri, dunia dan akhirat, maka tidak ada jalan lain kecuali bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Hal ini sejalan dengan perumpamaan:
“Engkau mengharapkan keselamatan, tetapi tidak menempuh jalannya. Bagaimana mungkin perahu dapat berlayar di daratan?”
Perahu hanya bisa berlayar di atas air. Oleh karena itu, siapa pun yang benar-benar ingin meraih kebahagiaan hakiki, ia harus bertakwa kepada Allah. Tidak ada jalan lain untuk mencapainya. Jika seseorang mendapatkan kebahagiaan dunia tanpa melalui jalan ketakwaan, maka kebahagiaan itu hanyalah semu dan pasti akan hilang.
Hal ini dapat kita pelajari dari kisah Nabi Yusuf ‘Alaihis Salam, sebagaimana disebutkan dalam Surah Yusuf, ayat 56-57:
وَكَذَٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوسُفَ فِي الْأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ ۚ نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَن نَّشَاءُ ۖ وَلَا نُضِيعُ أَجْرَ الْمُحْسِنِينَ ﴿٥٦﴾
“Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di atas muka bumi, dia bebas tinggal dimana saja yang dia kehendaki. Kami memberikanrahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki, dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. Dan sungguh, pahala di akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa.“ (QS. Yusuf [12]: 56-57)
Makna Takwa dan Keutamaannya
Takwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang bertakwa mendapatkan keistimewaan khusus dari Allah yang tidak diberikan kepada orang lain, baik di dunia maupun di akhirat.
Empat Kekhususan bagi Orang yang Bertakwa
Pertama, di dunia, Allah memberikan banyak keistimewaan kepada orang-orang yang bertakwa. Salah satu kekhususan yang disebutkan dalam kisah Nabi Yusuf adalah kedudukan yang kokoh. Sebagaimana dalam ayat: “Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan kepada Yusuf di bumi.
Comments
Top Podcasts
The Best New Comedy Podcast Right Now – June 2024The Best News Podcast Right Now – June 2024The Best New Business Podcast Right Now – June 2024The Best New Sports Podcast Right Now – June 2024The Best New True Crime Podcast Right Now – June 2024The Best New Joe Rogan Experience Podcast Right Now – June 20The Best New Dan Bongino Show Podcast Right Now – June 20The Best New Mark Levin Podcast – June 2024
In Channel