DiscoverRadio Rodja 756 AMMelatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan
Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan

Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan

Update: 2024-12-11
Share

Description



Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary dalam pembahasan Ada Apa dengan Remaja. Kajian ini disampaikan pada Selasa, 8 Jumadil Akhir 1446 H / 10 Desember 2024 M.















Kajian Tentang Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan







Kita masih berbicara tentang lingkungan yang mendidik tanggung jawab. Ada beberapa poin penting dalam hal ini.







1. Melatih untuk Berusaha







Poin pertama adalah melatih untuk menghargai proses. Segala sesuatu harus ditempuh melalui usaha dan ikhtiar, tidak dengan kemalasan. Hal ini perlu ditanamkan terutama kepada anak-anak dan remaja, karena mereka tidak lama lagi akan memasuki dunia yang lebih nyata sebagai manusia dewasa.







Lihat: Menanamkan Konsep Tawakal dan Usaha kepada Remaja







2. Siap Mental Menghadapi Kegagalan







Poin kedua adalah kesiapan mental untuk menghadapi kegagalan. Dalam usaha, kadang hasilnya sesuai harapan, kadang tidak. Gagal, dalam pandangan kita, adalah ketika hasil tidak sesuai dengan yang direncanakan atau bahkan berkebalikan dari harapan.







Kesuksesan sering kita pandang sebagai sesuatu yang berjalan sesuai rencana. Namun, kegagalan dan kesuksesan sebenarnya masuk dalam bagian iman kepada takdir. Kita perlu menanamkan hal ini terutama kepada anak-anak dan remaja.







Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah menjelaskan hal ini kepada Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘Anhu. Beliau menyampaikan pelajaran penting, salah satunya adalah tentang takdir. Dalam hadits Jibril disebutkan bahwa seorang Muslim harus menerima takdir, baik yang baik maupun yang buruk.







وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ







“Dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.” (HR. Muslim)







Lihat: Hadits Arbain Ke 2 – Pengertian Islam, Iman dan Ihsan







Kita harus mempersiapkan diri untuk menerima ketentuan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, baik yang kita sukai maupun yang tidak kita sukai. Menerima takdir yang baik mungkin tidak menjadi masalah besar, karena hampir semua orang bisa melakukannya. Namun, menerima takdir yang buruk, yang pahit, tidak semua orang mampu melakukannya.







Oleh karena itu, perlu ada latihan untuk diri kita, terutama untuk anak-anak, agar mereka bisa menerima kenyataan pahit. Hal-hal yang tidak sejalan dengan harapan adalah bagian dari ujian hidup yang harus diterima dengan sabar dan ikhlas.







Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengajarkan kepada kita doa untuk menghadapi berbagai keadaan. Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, ia berkata:







ْ ﻛَﺎﻥَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳُﺤِﺐُّ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻯ ﺑِﻨِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﺗَﺘِﻢُّ ﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤَﺎﺕُ ‏» . ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺭَﺃَﻯ ﻣَﺎ ﻳَﻜْﺮَﻩُ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺣَﺎﻝٍ ‏»







“Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila mendapati sesuatu yang sesuai dengan apa yang beliau inginkan, beliau membaca: Alhamdulillah alladzi bi ni’matihi tatimmus shalihat (Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan.
Comments 
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan

Melatih Mental Anak Untuk Menghadapi Kegagalan

Radio Rodja 756 AM