Taufik dari Allah sebagai Kunci Segala Kebaikan
Update: 2024-12-23
Description
Taufik dari Allah sebagai Kunci Segala Kebaikan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Al-Fawaid. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Abdullah Taslim, M.A. pada Kamis, 17 Jumadil Akhir 1446 H / 19 Desember 2024 M.
Kajian Islam Tentang Taufik dari Allah sebagai Kunci Segala Kebaikan
Taufik dari Allah adalah kunci segala kebaikan, sumber segala keberuntungan dan kebahagiaan hamba, baik di dunia maupun di akhirat. Tanpa taufik dari-Nya, seorang hamba tidak mungkin memahami dan mengamalkan kebaikan, meskipun ia didakwahi, diajak, atau dinasihati oleh siapapun.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ…
“Barangsiapa yang Allah kehendaki untuk diberi petunjuk, Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Namun, barang siapa yang Allah kehendaki untuk disesatkan, Dia akan menjadikan dadanya sempit dan sesak seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.” (QS. Al-An’am [6]: 125)
Ayat ini menunjukkan bahwa taufik dan hidayah adalah kunci segala kebaikan. Oleh karena itu, hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kita memintanya, karena Dialah satu-satunya pemilik taufik.
Manusia dapat berusaha dengan menyampaikan nasihat dan mengajak kepada kebaikan, tetapi yang menentukan hidayah tetaplah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hal ini dapat kita pahami dari kisah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika mendakwahi pamannya, Abu Thalib. Meski Abu Thalib sangat mencintai dan melindungi Nabi dari gangguan kaum kafir Quraisy, hatinya tidak terbuka untuk menerima Islam. Ketika itu, turun firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Sungguh, engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui siapa yang pantas menerima petunjuk.” (QS. Al-Qasas [28]: 56)
Imam Ibnu Qayyim Rahimahullah menjelaskan bahwa landasan segala kebaikan adalah keyakinan bahwa apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi. Beriman kepada takdir Allah, bahwa segala sesuatu terjadi dengan kehendak-Nya dan ketetapan-Nya, menjadi landasan segala kebaikan dalam diri seorang hamba.
Subhanallah, inilah manfaat memahami permasalahan aqidah dan iman dengan benar, sesuai dengan pemahaman para sahabat Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in dan para ulama Ahlus Sunah wal Jamaah.
Kenapa ini menjadi asas atau landasan segala kebaikan? Karena dengan keyakinan ini, ketika seorang hamba mengetahui bahwa semua amal shalih yang dikerjakannya adalah nikmat dari Allah, ia akan mensyukuri nikmat tersebut. Kemudahan membaca Al-Qur’an, melaksanakan shalat lima waktu tepat pada waktunya—terlebih lagi bagi laki-laki yang melakukannya secara berjemaah—khusyuk dalam shalat, dan ikhlas dalam beragama adalah nikmat Allah. Bahkan,
Comments
Top Podcasts
The Best New Comedy Podcast Right Now – June 2024The Best News Podcast Right Now – June 2024The Best New Business Podcast Right Now – June 2024The Best New Sports Podcast Right Now – June 2024The Best New True Crime Podcast Right Now – June 2024The Best New Joe Rogan Experience Podcast Right Now – June 20The Best New Dan Bongino Show Podcast Right Now – June 20The Best New Mark Levin Podcast – June 2024
In Channel