DiscoverRadio Rodja 756 AMCelaan terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 70
Celaan terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 70

Celaan terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 70

Update: 2024-11-28
Share

Description



Celaan terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 70 adalah kajian tafsir Al-Quran yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Kajian ini beliau sampaikan di Masjid Al-Barkah, komplek studio Radio Rodja dan Rodja TV pada Selasa, 24 Jumadil Awal 1446 H / 26 November 2024 M.















Download kajian sebelumnya: Berdalil dengan Akal – Tafsir Surah Ali Imran 65







Celaan terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 70







Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:







 يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَأَنتُمْ تَشْهَدُونَ ‎﴿٧٠﴾‏يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَلْبِسُونَ الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُونَ الْحَقَّ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ ‎﴿٧١﴾







“Wahai Ahli Kitab, mengapa kalian kafir kepada ayat-ayat Allah, padahal kamu menyaksikan kebenarannya? Wahai Ahli Kitab, mengapa kalian mencampuradukkan yang benar dengan yang salah, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya?” (QS. Ali ‘Imran [3]: 70-71)







Dari ayat ini, terdapat beberapa faedah yang dijelaskan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah:







1. Celaan terhadap Ahli Kitab







Ahli Kitab dicela karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah.







2. Kekufuran karena Hawa Nafsu







Celaan kepada Ahli Kitab ini jatuh pada tempatnya. Yaitu mereka kafir kepada ayat-ayat Allah, sedangkan mereka menyaksikan bahwa ayat Allah itu benar. Sifat ahli kitab adalah mengetahui kebenaran, tetapi tidak mengikutinya. Mereka lebih memilih mengikuti hawa nafsu daripada mengikuti kebenaran. Oleh sebab itu, meskipun seseorang berilmu, kalau mengikuti hawa nafsu tetap saja akan tersesat. Maka penting bagi kita untuk membersihkan hati dari penyakit syahwat dan hawa nafsu agar ilmu yang dipelajari bermanfaat.







Para ulama sering menekankan bahwa mempelajari adab lebih diutamakan sebelum mempelajari ilmu. Adab mencakup tazkiyatun nafs (pensucian jiwa), yang sangat penting untuk mendukung keberkahan ilmu.







3. Vonis yang Tegas







Ayat ini menunjukkan vonis yang tegas (tidak menerima penafsiran) bahwa Ahli Kitab yang tidak beriman kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah kafir. Hal ini juga merupakan bantahan terhadap pandangan liberal yang menganggap semua agama benar dan tidak mengkafirkan Yahudi maupun Nasrani. Mereka beranggapan bahwa semua masuk surga, hanya saja caranya berbeda-beda.







Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:







وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلَا نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ







“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, tidaklah seorang pun dari umat ini, baik Yahudi maupun Nasrani, mendengar tentang aku, kemudian ia meninggal dunia dalam keadaan tidak beriman kepada ajaranku, kecuali ia akan masuk neraka.” (HR. Muslim)







4. Kekufuran yang Berlandaskan Ilmu







Ahli kitab tahu bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah nabi terakhir. Mereka membaca kabar kedatangan beliau dalam Taurat dan Injil, lengkap dengan sifat-sifat Nabi, para sahabatnya, serta tempat hijrah beliau. Namun,
Comments 
00:00
00:00
x

0.5x

0.8x

1.0x

1.25x

1.5x

2.0x

3.0x

Sleep Timer

Off

End of Episode

5 Minutes

10 Minutes

15 Minutes

30 Minutes

45 Minutes

60 Minutes

120 Minutes

Celaan terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 70

Celaan terhadap Ahli Kitab – Tafsir Surah Ali Imran 70

Radio Rodja 756 AM